7 Kearifan Lokal Jawa Tengah Yang Masih Bertahan Di Tengah Kemajuan Zaman

Tiap-tiap daearah tentunya memiliki kearifan lokal masing-masing. Kearifan lokal adalah sebuah ciri khas suatu daerah dan menjadi budaya yang dilestarikan supaya tidak pudar di lekang zaman. Di jawa tengah , terdapat banyak kearifan lokal yang sampai sekarang masih terus dijalankan sebagai adat. Kearifan lokal jawa tengah ini pun tidak semua tempat sama. Daerah A dengan daerah B ada perbedaan dan kesamaanya.

Berikut beberapa kearifan lokal di Jawa Tengah yang masih dipertahankan di beberapa daerah.

Sadranan
Sadranan,kearifan lokal jawa tengah
Sadranan,kearifan lokal jawa tengah
Sadranan atau nyadran adalah ritual rutin yang digelar oleh masyarakat jawa tengah menjelang bulan puasa (Ramadhan) dan biasa dilakukan pada bulan Ruwah (Syahban). Mungkin namanya berbeda di tiap daerah namun rangkaian kegiatannya hampir sama

Rangkaian kegiatan sadranan ini diawali dengan membersihkan area makam kemudian dilanjutkan dengan membawa makanan dari rumah masing2 yang kemudian diadakan doa bersama dimakam atau dengan istilah kenduren (Kenduri). Setelah berdoa selesai, makanan tadi dibagikan dan dimakan bersama di area pemakaman.

Tujuan ritual ini adalah untuk menghormati arwah saudara dan keluarga yang telah lebih dulu meninggal dan sebagai pengingat bahwasanya yang hidup akan menyusul juga.

Padusan
Padusan,kearifan lokal jawa tengah
Padusan,kearifan lokal jawa tengah
Padusan adalah ritual masyarakat jawa tengah yang tujuanya adalah untuk membersihkan diri yang dilakukan sehari menjelang puasa. Kegiatan ini rutin dilakukan masyarakat jawa tengah untuk menyongsong bulan ramadhan.

Pada hari padusan ini biasanya tempat-tempat berenang atau mata air akan ramai dikunjungi masyarakat sekitar. Namun seiring berkembbangnya zaman, ritual ini sudah banyak menyimpang dari tujuan awalanya.

1 Suro
Bulan suro dipercayai sebagai bulan pertama dimulainya penanggalan jawa yang bertepatan dengan 1 muharam.

Pada bulan suro, tepatnya menjelang tanggal 1 suro atau tahun baru kalender islam,masyarakat jawa tengah akan melakukan ritual tirakat atau begadang atau melekan semalam suntuk yang diadakan di tempat masing-masing.

Selain melekan atau begadang, beberpaa masyarakat ada pula yang melakukan ritual kirab pusaka, cuci gaman atau membersihkan pusaka seperti keris,cincin,tombak dan pusaka lain yang dimiliki.

Ritual kirab pusaka ini masih dilakukan oleh kerajaan solo dan yogyakarta

Kopatan atau Hari raya ketupat
Hari raya ketupat,kearifan lokal jawa tengah
Hari raya ketupat,kearifan lokal jawa tengah
Kopatan atau akrab disebut bakdo kopat atau hari raya ketupat adalah lebaran hari ke 7 dimana semua masyarakatnya akan membuat ketupat untuk dimasak dan disajikan kepada tamu yang datang.

Menu yang menemani nasi ketupat pada umumnya adalah opor ayam, tahu kupat, daging sapi, sayur sambal goreng dan sebagainya.

Di Jawa Tengah,tradisi kopatan ini masih dilakukan di beberapa daerah terutama daerah pinggiran.

Kenduri atau Kenduren
Kenduri,kearifan lokal jawa tengah
Kenduri,kearifan lokal jawa tengah
Kenduri atau kenduren adalah ritual doa bersama dengan membawa makanan.

Dibeberapa hari tertentu seperti orang mau menikah, 7hari orang meninggal, 40 hari orang meninggal, orang hajatan,Menjelang ramadhan, tanggal 21 ramdhan, 1 syuro, dan hari hari tertentu lainya masih diadakan kenduren atau kenduri.

Jumat Kliwon
Malam jumat kliwon atau hari jumat kliwon masih menjadi hari syakral bagi sebagian masyarakat jawa tengah. Beberapa ritual masih dilakukan oleh sebagian masyarakat
Contoh ritual malam jumat kliwon adalah mencuci pusaka yang mereka punya, ada juga yang begadang sampai pagi atau tirakat.

Kumbokarnan atau brokenan
Kumbokarnan atau brokenan adalah salah satu tradisi menjelang hajatan pengantin. Acara kumbokarnan ini umumnya adalah pembagian tugas untuk acara hajatan dari menyebar undangan sampai nanti membereskan tenda dan perabot lain yang dipakai untuk resepsi pernikahan.

Biasanya dibagi dalam beberapa team atau beberapa orang.
Selain tugas membagikan undangan, juga dibagi tugas untuk parkir, keamanan, bagian menerima tamu, bagian memasak, pasang tenda kursi, bagian membersihkan tempat makan di area resepsi dan tugas tugas yang lain yang menyangkut acara resepsi pernikahan.

Dalam acara kumbokarnan ini umumnya 10-15 hari sebelum acara resepsi pernikahan. Acara ini diadakan di kediaman tuan rumah yang punya hajat dengan berbagai hidangan

Demikian beberapa contoh Kearifan Lokal Jawa Tengah yang masih dilakukan sampai sekarang.

Post a Comment for "7 Kearifan Lokal Jawa Tengah Yang Masih Bertahan Di Tengah Kemajuan Zaman "