Sadranan,Sebuah Budaya Kearifan Lokal Di Jawa Tengah

Topdewe.comSadranan,Sebuah Budaya Kearifan Lokal Di Jawa Tengah.
tradisi nyadran menjelang ramadhan
tradisi nyadran menjelang ramadhan.Img source asedino.wordpress.com
Sadranan atau disebut juga Nyadran adalah sebuah budaya keagamaan dari kearifan lokal daerah Jawa tengah yang sudah turun temurun dari nenek moyang atau 
leluhur terdahulu dan masih dilestarikan hingga sekarang. Daerah yang masih kental dengan acara nyadranan ini antara lain boyolali,klaten,jogjakarta,temangung,banyumas dan daerah jawa tengah lainya.

Sadranan atau nyadran ini dilaksanakan pada bulan sya'ban atau Ruwah dalam bulan jawa dan dilaksanakan sebelum bulan puasa (ramadhan).Biasanya 2 sampai 3 minggu menjelang datangnya bulan suci ramadhan.

Mendekati bulan ramadhan atau tepatnya sehari sebelum berpuasa,diaderah jawa tengah ini juga ada tradisi yang dinamakan Padusan.

Tradisi sadranan atau nyadran ini ditujukan untuk menghormati para arwah leluhur,kerabat dan sanak saudara yang telah meninggal serta mendoakannya.

Biasanya acara sadranan atau ruwahan ini dihadiri oleh sanak keluarga arwah yang masih hidup,baik dari desa setempat ataupun keluarga yang jauh.

Sadranan ini dibeberapa daerah juga dibarengi dengan acara bersih desa.

Adapaun rangkaian acara sadranan atau nyadran ini untuk tiap daerah bisa berbeda beda namun secara makna dan tujuanya sama.

Rangkaian kegiatan sadranan secara umum adalah sebagai berikut :
1.Bersih - bersih
tradisi nyadran menjelang ramadhan
tradisi nyadran menjelang ramadhan.Img source D Sukmana adi .wordpress.com
Sadranan atau nyadran ini diawali dengan bersih bersih area pemakaman. Bersih bersih dimulai dari makan anggota keluarga masing masing hingga menyeluruh kearea pemakaman yang dilanjutkan dengan nyekar makam makam kerabat atau leluhur.

2.Berkat
Setelah acara bersih bersih selesai,para warga kemudian kembali ke rumah masing masing untuk mengambil makanan yang akan disajikan diacara sadranan atau ruwahan.

Makanan ini biasa dinamakan berkat atau kenduri
Makanan setiap rumah biasanya berbeda dan dibagi sesuai  pembagian jatah dari kelompok Rt atau sesuai kesepakatan bersama warga lainya.

Ada yang membawa nasi beserta lauknya,ada yang membawa buah buahan,ada yang membawa makanan kecil atau jajanan pasar dan lainya.

Semua makanan itu nantinya disajikan bareng disuatu tempat diarea pemakaman.
Tradisi nyadran bulan syaban di jawa tenngah
Tradisi nyadran bulan syaban di jawa tenngah.Img source : blogkulo.com
3.Berdoa
Setelah semua warga berkumpul disuatu titik tempat bersama makanan yang mereka bawa,acara selanjutnya adalah berdoa yang biasa dipimpin oleh tetua adat atau pembawa doa desa setempat.

Doa ditujukan untuk para arwah yang sudah mendahului kita agar diterima amalnya oleh Gusti Allah serta mendoakan kepada warga yang masih hidup supaya sadar akan kematian dan mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput.

4.Makan bersama
Setelah doa selesai dibacakan maka acara berikutnya adalah makan bersama dengan warga yang hadir.Makanan yang disediakan tersebut bebas dimakan oleh siapa saja yang hadir di acara ruwahan tersebut.

Didaerah lain ada yang makananya menjadi rebutan. Ini bukan karena terjadi keributan namun memang sudah menjadi adat atau tradisi daerah tersebut bahwa selesai berdoa makanan akan jadi rebutan warga yang hadir.

Jika anda berasal dari jawa tengah,kemungkinan besar anda tahu tentang sadranan atau Nyadran atau disebut juga ruwahan ini.

Setelah makan bersama selesai,acara selanjutnya adalah penutup.Acara ditutup dengan doa kemudian bersih bersih kembali sampah bekas makan yang kemudian dilanjutkan dengan pulang kerumah masing masing.

Post a Comment for "Sadranan,Sebuah Budaya Kearifan Lokal Di Jawa Tengah"